Kamis, 21 Maret 2013

Dongeng Anak-anak SEMUT DAN KEPOMPONG

Dongeng Anak-anak SEMUT DAN KEPOMPONG

SEMUT DAN KEPOMPONG

 

SEMUT DAN KEPOMPONG

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing,   capung,   kupu-kupu   dan   yang   lainnya.  Pada   suatu   hari,   hutan   dilanda   badai   yang sangat   dahsyat.   Angin   bertiup   sangat    kencang,   menerpa   pohon   dan   daun-daun.   Kraak!
terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak  hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya,   kecuali   si   semut   yang   berlindung   di  dalam   tanah.   Badai   baru   berhenti   ketika   pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.

Tiba-tiba    dari  dalam    tanah   muncul    seekor    semut.   Si  semut terlindung   dari   badai   karena   ia   bisa   masuk   ke   sarangnya   di dalam     tanah.    Ketika    sedang     berjalan,   ia  melihat    seekor kepompong        yang   tergeletak   di  dahan    daun    yang   patah.   Si semut     bergumam,      "Hmm,     alangkah     tidak  enaknya     menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana". "Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa pergi ke   mana   saja   ku   mau",   ejek   semut  pada   kepompong.   Semut terus   mengulang     perkataannya       pada    setiap   hewan     yang berhasil ditemuinya.

Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia
tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya
semakin   dalam.   "Aduh,   sulit   sekali   berjalan   di   tempat   becek   seperti
ini," keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam
lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.

"Wah,   sepertinya   kamu   sedang   kesulitan   ya?"  Si   semut   terheran   mendengar   suara   itu.   Ia
memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang     mendekatinya.      "Hai,  semut    aku   adalah   kepompong       yang   dahulu    engkau    ejek.
Sekarang   aku   sudah   menjadi   kupu-kupu.   Aku   bisa   pergi   ke   mana   saja   dengan   sayapku.
Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?" "Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupu- kupu.

Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama,     semut     terbebas     dari   lumpur     penghisap     tersebut.    Setelah     terbebas,     semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan lain   lagi   ya?"   Karena   setiap   makhluk   pasti   diberikan   kelebihan   dan   kekurangan   oleh   yang Maha      Pencipta.     Sejak    saat    itu,  semut     dan    kepompong        menjadi    sahabat     karib.

 

HIKMAH :Sesama makhluk ciptaan Tuhan, janganlah saling mengejek dan menghina,
karena   siapa   tahu   yang   dihina   lebih   baik   kedudukannya   daripada   yang   menghina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar